 |
Kohaku
Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak
merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara
varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warna-nya langsung
mengingatkan orang
 |
Menambahkan Obat-obatan
Selain kolam dibersihkan dan air disaring, ke dalam kolam sering
ditambahkan obat-obatan agar ikan koi yang menghuninya tambah aman dan
nyaman.
Air
PAM yang baru belum bisa dipakai untuk media hidup koi. Untuk
menghancurkan Chlorine yang ada di daiamnya, ke dalam air harus
ditambahkan obat anti Chlorine. Di pasaran tersedia obat Rid All anti
Chlorine, yaitu cairan yang bisa mengatasi Chlorine dalam air. Obat ini
tersedia dalam kemasan kecil dan kemasan besar. Untuk kolam koi bisa
dipakai kemasan besar.
Sebagai ikan yang doyan makan, koi menghasil-kan kotoran yang banyak.
Kalau tidak ditanggula-ngi, kotoran ini akan menurunkan kualitas air
secara drastis. Untuk menanggulangi kotoran ini pun ada obat-obatan yang
bisa digunakan, yaitu aquadine.
Aquadine ini memungkinkan kotoran koi tidak han-cur, tapi menggumpal
dan akan tersedot aliran air ke dalam filter atau bisa kita buang
sewaktu me-nyifon air kolam.
Ada juga cairan yang bisa ditambahkan ke dalam air kolam, sekedar
untuk mencegah agarkoi-koi yang baru dimasukkan tidak terkena serangan
penyakit. Misalnya saja untuk keperluan ini kita gunakan Rid All
General Aid, dalam kemasan yang besar tentu. Karena kalau kita pakai
kemasan kecil, yang seharusnya untuk akuarium, jatuh harganya bakal
mahal. Sesuai dengan aturan pakainya, kita bisa menambahkan cairan
tersebut sebelum ikan dimasukkan atau setelah ikan berada di daiamnya.
Jika pH air terlalu tinggi (basa) maka langkah kita untuk menurunkan
pH bisa ditempuh dengan menambahkan cairan Aquavital. Kendati aquavital
lebih diperuntukkan bagi ikan-ikan yang menghen-daki pH air rendah
seperti Diskus, Arwana, dan jenis-jenis Neon, tapi pada konsentrasi
tertentu bisa dimanfaatkan untuk menetralkan air yang terlalu basa
sesuai dengan yang dibutuhkan koi. Aquavital selain tersedia dalam
bentuk cairan juga dijual dalam bentuk kering, yaitu berupa
(seperti) moss untuk media tanam. Banyak sedikitnya tentu bisa
disesuaikan dengan petunjuk dalam bungkus kemas-annya.
Kolam yang baru dibangun biasanya masih ter-dapat pengaruh semen. Pengaruh semen ini bisa me-
nyebabkan air menjadi sadah (keras) dan pH air menjadi tinggi. Dengan
cara konvensional, pengaruh semen ini bisa dihilangkan dengan cara
merendam dan mengeluarkan air kolam berulangkali selama 3 minggu.
Namun, sekarang ada cara baru yang lebih cepat, ke dalam kolam baru yang
sudah diisi air di-tambahkan asam asetat. Dengan menggunakan larut-an
asam asetat ini proses penetralan dinding kolam bisa dipercepat. Untuk
menetralkan dinding kolam bisa juga dengan melapisi cat vinil, tapi cara
ini jarang dilakukan.
Untuk mencegah penyakit pada koi yang baru dimasukkan, tidak jarang
ke dalam kolam ditam-bahkan obat-obatan dengan konsentrasi rendah.
Obat-obatan ini hanya berfungsi sebagai penqegah-an atau mengobati
penyakit yang belum tampak.
Adakalanya terdapat cairan yang secara tidak sengaja masuk ke kolam.
Sialnya pengaruhnya bisa mematikan koi di dalam kolam. Cairan yang
mem-bahayakan ini misalnya pestisida. Pestisida ini masuk ke dalam kolam
saat kita menyemprot ta-naman di sekitar kolam. Barangkali cerita ini
tidak-lah mengada-ada, mengingat pestisida ini bisa lang-sung masuk ke
kolam saat penyemprotan berlang-sung atau turun bersama embun pagi/air
hujan.
|
|
|
 |
Cara Menyaring Air
Setidaknya terdapat empat cara penyanngan air yang umum dipakai untuk
menjaga kualitas air kolam. Keempat cara yang berbeda sistem kerjanya
ini memang sangat berbeda tujuannya. Adapun keempat cara tadi adalah:
penyaringan fisik, penya-ringan kimiawi, penyaringan biologis, dan
penyaringan dengan tanaman.
Penyaringan fisik bertujuan untuk membersihkan air dari sampan dan
lumpur agar tidak mengo-tori dan mendangkalkan kolam koi. Penyaringan
fisik sangat bermanfaat Jika kita” menggunakan air sungai sebagai sumber
air kolam koi.
Air sungai yang biasanya sarat dengan lumpur harus disaring dulu sebelum
masuk ke kolam. Bahan untuk penyaringan fisik berupa batu, kerikil,
pasir, dan ijuk. Batu-batu-an dimaksudkan untuk menyaring baban kasar,
kerikil untuk bahan yang lebih halus, sedangkan pasir dan ijuk untuk
menyaring material yang paling halus. Dengan menyusun filter sedemikian
rupa diharapkan air terbebas dari bahan-bahan yang meng-ganggu.
Penyaring kimiawi mempergunakan karbon aktif dan zeoiite. Tujuannya
adalah menghilangkan racun dan bau tidak enak, selain untuk mematikan
penyakit yang terikut di dalam air. Penyaring kimiawi jeias untuk
meJengkapi penyaring fisik yaitu untuk mengatasi bahan-bahan yang
tidak bisa ditanggulangi oleh penyaring fisik. Sekalipun demi-kian,
untuk memperbaiki atau paling tidak mem-pertahankan kualitas air,
penyanngan air masih harus diperlengkapi dengan penyaringan biologi dan
penyaringan dengan tanaman.
Beberapa bakteri mengoksidasi bahan-bahan organik yang mengandung
nitrogen dan amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan dan makanan yang
tidak tersantap ikan. Proses tersebut berkaitan dengan proses
penyaringan air secara biologis. Pera-watan yang utama dengan
mempergunakan bahan-bahan yang tidak mematikan bakteri ini, tapijustru
yang malah bisa mengikat bakteri ini. Apabila kolam steril dari bakteri,
maka kotoran ikan akan menum-puk. Adalah suatu langkah yang tepat
apabila bakteri ini tidak disikat habis ketika membersihkan kolam dan
Jangan menggunakan pestisida untuk mensterilkan kolam.
|
|
|
 |
Menyaring Air Dalam Kolam Koi
Ada banyak cara untuk membersihkan air dalam kolam koi, yang
masing-masing cara bisa dilaku-kan secara bersamaan atau terpisah sesuai
kebutuhan. Adapun cara atau teknik membersihkan kolam tersebut di
antaranya adalah :
1. Menggunakan serokan
Untuk membersihkan puing-puing atau dedaun-an yang jatuh ke dalam
kolam koi, bisa dipakai serokan. Serokan yang diberi tangkai agak
panjang dengan bambu atau kayu, memungkinkan kita untuk menjangkau
seluruh areal kolam.
Bahan pembuat serokan biasanya kain trililin yang sedikit menyerap air.
Serokan yang bermata kecil bisa juga dipakai untuk membersihkan kotor-an
berupa buih-buih air di permukaan air. Selain itu sisa endapan kotoran
lumut yang tidak terbuang biasanya akan mengambang ke permukaan
air. Semua kotoran ini bisa diatasi dengan serokan. Tidak ketinggalan
pula apabila ada ikan yang mati (mudah-mudahan Jangan) bisa diambil
dengan serokan.
2. Sistem sifon
Sistem sifon merupakan cara atau metoda yang bisa digunakan secara
luas. Salah satu jalan praktis dengan menggunakan slang plastik yang
biasa untuk menyalurkan air dari kran. Sediakan sebuah slang yang cukup
panjangnya, sekitar 5 meter bila kolam nya sempit, dan 10 meter
bila kolamnya luas.
Cara ini mempergunakan sistem elevasi. Jadi kotoran dan air tersedot keluar bersamaan lewat slang.
Ujung slang dimasukkan ke dalam air menyusul bagian lainnya hingga
ujung yang satunya lagi. Keti-ka ujung pertama dimasukkan, jaga Jangan
sampai ujung ini muncul ke permukaan air, sehingga seluruh bagian slang
terisi air dan tidak ada gelembung udara yang nyasar masuk. Setelah
seluruh slang berisi air, tarik salah satu ujung slang dan tutup dengan
jempol sehingga air tetap berada di dalam slang. Begitu ujung ini kita
bawa ke tempat yang lebih rendah, air dalam kolam dengan mudah mengalir
keluar.
Ujung slang yang berada di dalam kolam ditem-patkan pada bagian yang
kotor. Untuk memudah-kan pekerjaan kita, ujung slang yang berada di
dalam kolam bisa diberi tangkai. Dengan demikian dari luar kolam kita
bisa “membawa” slang men-cari bagian-bagian yang kotor. Cara ini memang
sangat praktis untuk membuang kotoran yang meng-endap.
3. Sistem tekanan air
Sistem tekanan air memanfaatkan prinsip seper-ti sifon, hanya saja
kolam harus dilengkapi dengan lubang pada bagian tengahnya. Setiap kolam
harus dilengkapi dengan lubang ini. Lubang bisa dibuat dengan memasang
pipa pralon sebesar 1 atau 2 inchi. Lubang pralon ini disambungkan
dengan pra-lon yang agak panjang pada bagian luar kolam.
Jika hendak membersihkan kolam, lubang pralon sebelah dalam harus
disambung dengan slang, yang bertugas mencari kotoran. Pada waktu tidak
dipakai, lubang ini ditutup dengan pralon pendek yang dihadapkan ke
atas. Dengan cara ini akan me-mungkinkan kita untuk membersihkan kotoran
setiap kita mau, tanpa khawatir suatu saat kita lupa menutup lubang
kolam sehingga kolam tidak akan kekeringan.
4. Sistem sifon yang diperbaiki
Cara lain untuk membersihkan air adalah dengan memakai prinsip sistem
sifon yang dipadukan dengan sistem tekanan air. Bangunan pintu
pembuangan berupa pralon yang lebar pada bagian atas-nya dan sempit
bagian bawahnya. Air kotor pada bagian bawah akan keluar kolam karena
adanya tekanan air yang masuk lewat pintu pemasukan air. Dengan cara ini
kita bisa membuang air yang mati pada bagian bawah sekaligus kotoran
yang meng-endap di dasarnya.
Dengan cara ini kita bisa membuang air setiap pagi, sekali sehari
ketika ikan-ikan tidak sedang aktif. Dengan pembuangan air kotor dan
mati secara teratur setiap hari paling tidak kita sudah bisa turut andil
dalam menjaga kesehatan ikan.
5. Sistem pompa
Jika kita memiliki kolam yang sarat dengan koi, tentunya tidak
memungkinkan bagi kita untuk mengeluarkan air secara leluasa. Namun
Jangan kecil Fiati, sekarang di pasaran sudah banyak tersedia pompa
kecil yang mampu membantu kita mengatasi kesulitan ini. Pompa ini selain
mengeluarkan air yang mati dan kotoran-kotoran, juga bisa dipakai untuk
menambah aerasi dalam kolam. Ini tentu bisa dikaitkan apabila dalam
kolam itu dilengkapi batu terjunan, dan pompa dipakai untuk memutar air
dari kolam ke unit filter dan dibawa naik baru keluar dari atas.
Jika pompa hanya dipakai sebagai sarana untuk membersihkan air,
Sebaiknya dioperasikan pada pagi hari. Pada pagi hari, kotoran masih
mengendap di dasar kolam dan ikan belum begitu aktif, sehingga
memudahkan kerja kita. Pada siang hari ketika suhu sudah naik, kotoran
di dasar kolam akan naik dan menyulitkan ketika disedot pompa.
Lebih-lebih kotoran yang sudah mengambang akan pecan ketika tersentuh.
6. Sistem sirkulasi air
Cara paling mutakhir yang efektif dan efisien untuk membersihkan air
kolam adalah dengan sistem sirkulasi air. Dengan membangun unit
penya-ring mini di samping kolam, baik dengan bangunan permanen ataupun
bak fiberglass, air dari kolam dinaikkan dan setelah melewati unit
filter air kembali masuk ke dalam kolam dalam keadaan bersih. Di dalam
unit penyaring diberi busa untuk menghambat kotoran-kotoran supaya tidak
terikut air. Busa ini harus dicuci setiap 2 atau 3 hari sekali. Dengan
cara ini pekerjaan membersihkan air men-jadi praktis dan tidak
membutuhkan banyak tenaga dan biaya.
|
|
|
 |
Hindarkan Kolam dari Matahari yang Terlalu Terik
Menghindari kolam koi dari matahari yang terlalu terik merupakan
upaya untuk merawat koi secara baik. Tentu upaya ini berkaitan dengan
pe-rencanaan kolam pada awalnya. Dan bila kolam sudah terlanjur dibuat
pada lokasi yang banyak me-nerima sinar matahari tentu akan menyulitkan
kita. Atau kalau toh akan diatasi paling-paling terbatas mengurangi
intensitasnya. Satu-satunya jalan dengan memberi peneduh di atasnya.
Peneduh ini bisa berupa plastik gelombang atau bisa
dibuatkan ornamen berupa rongga untuk melindungi koi dan sebagian air.
Bisa juga peneduh ini berupa tanaman air.
Tentu ada alasannya mengapa kolam koi Jangan terkena matahari yang
terlalu terik. Matahari yang terlalu terik akan menyebabkan air kolam
men-jadi keruh, dan ini tentu akan menghalangi pandang-an koi. Kondisi
yang tidak menguntungkan ini akan lebih parah lagi Jika ditambah
banyaknya sisa makanan dalam kolam.
Dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup, koi akan makan banyak,
yang tentu saja per-tumbuhannya akan merambat pesat. Namun begitu, di
Jepang, warna koi akan memudar pada musim panas.
|
|
|
 |
Menjaga Suhu Tetap Konstan
Salah satu penyebab kematian koi adalah ada-nya goncangan suhu yang
terlalu tinggi. Goncangan suhu yang kelewat tinggi memang sering
terjadi, terutama ketika siang hari panas kemudian diguyur hujan pada
malam harinya. Atau pada siang hari itu juga turun hujan. Hal itu tentu
saja akan membuat koi kelabakan.
Jika suatu saat kita mengalami hal serupa, maka yang harus kita
lakukan adalah membuang sebagian air di dalam kolam dan menggantinya
dengan air baru. Penggantian yang secepatnya selain untuk menetralkan
suhu air juga dimaksudkan untuk secepatnya mengeluarkan air hujan yang
kita tahu kurang baik bagi koi.
Sedangkan untuk mengatasi perbedaan suhu harian antara siang dan
malam bisa dengan mengoperasikan pompa air terus menerus. Dengan adanya
sirkulasi air yang teratur pada siang hari, bisa kita rasakan suhu air
dalam kolam tidak akan terlalu tinggi. Sebaliknya juga pada malam hari,
suhu tidak akan terlalu rendah. Hal ini akan lebih bagus lagi Jika
setiap hari air bisa terganti sebagian.
|
|
|
 |
Singkirkan Penyakit Secepatnya
Koi yang kita pelihara di kolam sering ditempeli kutu ikan dan cacing
jangkar. Keduanya memang merupakan parasit yang dengan mudah kita
temukan dan kita lihat. Bentuk kutu ikan yang bulat akan bergerak-gerak
di permukaan badan ikan bisa mudah terlihat dengan mata telanjang. Sama
seperti cacing jangkar (Lernaea) yang badannya panjang, menjuntai
melambai-lambai di dalam air. Kedua parasit ini memang tidak langsung
mematikan ikan, tapi aktifitasnya menyedot cairan tubuh koi akan
menyebabkan koi kurus dan bentuk badannya jelek.
Cara penanggulangan parasit ini dan juga penyakit lainnya bisa disimak pada kategori Hama / Penyakit / Obat /Dosis.
|
|
|
 |
Jangan Buang Lumut Kolam
Seringkali karena ingin mendapatkan kolam dalam keadaan bersih, semua
yang ada di kolam di-babat habis, termasuk lumut yang sebenarnya
ber-guna bagi koi. Lumut yang tumbuh di dalam kolam tidak selamanya
merugikan koi. Oleh karenanya, salah sekali kalau lumut ini dibuang
semua. Lumut yang tumbuh di dalam kolam berguna untuk meng-hindari perut
koi yang terluka ketika mereka bere-nang di dasar kolam.
Lumut ini biasanya akan tumbuh setelah air dalam kolam mengalami
berbagai proses, sehingga di dalam air tersebut terdapat unsur-unsur
hara yang menunjang pertumbuhan lumut. Ada beberapa obat yang bisa
ditambahkan ke dalam air agar menyubur-kan air. Beberapa obat memang
efektif, tapi beberapa lainnya tidak manjur. Sebaiknya tanyakan dulu
kepada para pedagang, obat mana yang bisa dipakai, kendati harga lebih
mahal. Dengan demikian secara tidak langsung kita bisa menghemat biaya
dengan menghindari membeli obat yang tidak perlu.
Setelah lumut tumbuh, bukan berarti kita boleh membiarkan segala
kotoran menempel di permuka-annya. Kita tetap hams membersihkan dasar
kolam dengan menyikat endapan lumpur dan sedikit me-ngurangi ketebalan
lumut. Pada beberapa hari setelah kita kurangi umumnya lumut akan tumbuh
sepeiti sediakala.
|
|
|
 |
Penyaringan dan Sirkulasi Harus Baik
Penyaringan dan sirkulasi yang baik akan mem-bantu meningkatkan
kualitas air. Menurut Takeo Kuroki yang menyusun buku The Latest Manual
to Nishikigoi, selain kualitas koi, air turut andil dalam menentukan
bagus tidaknya warna koi. Dalam bukunya dikatakan bahwa faktor
penentu warna koi adalah kualitas koi (70%), air (20%), dan
faktor-faktor lainnya (10%). Oleh karenanya, sangat pen-ting bagi kita
untuk mempertahankan kualitas air dalam rangka meningkatkan kualitas
koi.
Yang dimaksudkan dengan kualitas air yang bagus meliputi : pH air
berkisar antara 7,2-7,4 dengan kandungan besi, Chlorine, belerang yang
rendah. Kesadahan air juga harus rendah, tapi kandungan oksigennya
tinggi.
Bagi mereka yang menggunakan air tanah, se-kalipun air tersebut
bersih, sebenarnya belum memenuhi syarat untuk koi. Air tanah umumnya
ber-pH rendah dan miskin oksigen. Oleh karenanya, untuk bisa dipakai
sebagai media hidup koi yang memenuhi syarat, air tanah harus
diperlakukan se-cara khusus.
Perlakuan bagi air tanah yang umum dilakukan adalah dengan membuat
aliran (sirkulasi) dan mele-watkan air tersebut pada saringan. Dengan
melakukan sirkulasi yang teratur, lebih-lebih air yang ber-sirkulasi ini
melewati pancuran dan batu pemecah air, kandungan oksigen dalam air
tersebut akan ber-tambah. Demikian pula dengan melewatkan air tanah pada
saringan yang mengandung plankton dan bakteri penumbuh, air tanah akan
menjadi subur dan layak untuk koi.
Bukan saja untuk menyediakan air yang bersih, tetapi sirkulasi dan
penyaringan bermanfaat juga sebagai penyedia air yang cocok untuk
pertumbuhan dan kesehatan koi. Dan untuk semua keperluan itu dibutuhkan
sebuah pompa air, tidak perlu terlalu besar, handy pump-pun cukuplah.
|
|
|
 |
Drainase Harus Lancar
Banyak yang membuat kolam koi dengan inlet dan outlet (pintu
pemasukan dan pengeluaran air) yang letaknya berhadapan. Cara ini banyak
dilaku-kan pada kolam-kolam budidaya yang besar, dan rupanya para
pemilik koi menirunya. Cara pema-sangan inlet dan outlet semacam ini
rupanya kurang efektif dalam menjaga kebersihan dan memper-tahankan
kualitas air kolam. Alasannya, air baru biasanya akan langsung keluar
sedangkan air lama yang sarat dengan kotoran tetap akan berada di dalam
kolam. Akibatnya pergantian air yang semula kita kira sudah memenuhi
syarat, ternyata tidak lebih dari “show” saja.
Untuk itu posisi pintu pembuangan (outlet) harus diubah letaknya.
Karena letak inlet memang harus di atas, maka outlet kita letakkan di
sebelah bawah. Agar air kolam tidak kering pintu pembuangan air bisa
menggunakan sistein monnik yang memungkinkan air bawah terbuang tanpa
khawatir air kolam bakal ludes. Bisa juga (dan ini yang sangat
disarankan) pintu pembuangan terletak di bagian tengah kolam dengan
posisi agak rendah, agar kotor an yang mengendap di poros kolam bisa
terbuang seluruhnya. Sedangkan pada bagian luar yang ber-kaitan dengan
pintu pembuangan ini kita buat agar bisa diatur tinggi rendahnya, agar
air kolam tidak habis.
|
|
|
 |
Jumlah Ideal Penempatan Koi dalam Kolam
Kebiasaan para pemula adalah menempatkan koi dalam jumlah banyak ke
kolam yang tidak begitu luas. Seiring dengan itu, jika kita perhatikan
ikan dalam kolam tersebut banyak yang tidak bagus.
Ikan-ikan yang terlalu biasa dan tidak mempu-nyai daya tarik yang
kuat tidak jarang turut menghuni kolam koi. Akibatnya jelas bahwa akan
terjadi persaingan konsumsi oksigen. Selain itu juga koi yang tidak
bagus juga akan turut mengeluarkan sisa kotoran dan menjadi penyaing
tempat dan makanan. Akan lebih bagus jika kita hanya menempatkan koi
yang bagus saja dalam kolam, kendati hanya sedikit. Sedikit ikan koi
yang bagus lebih berarti bagi kita dibandingkan banyak koi tapi tidak
bagus, karena merekalah yang nantinya bakal rnenghibur kita.
Jumlah koi yang ideal yang pantas untuk meng-huni kolam tergantung
dari beberapa hal, yaitu umur dan besarnya koi, serta luas dan daiamnya
kolam. Dalam buku NishikigoiFancy Koi, Takchiko Tamaki memberi patokan
tentang kaitan jumlah koi dengan kolam tempat hidupnya.
JUMLAH KOI DALAM KOLAM BERDASAR UKURAN DAN KEDALAMAN KOLAM.
Umur Koi (tahun)
|
Panjang Koi (cm)
|
Minimal Kedalaman Kolam (cm)
|
Jumlah Koi per 4 m2 (ekor)
|
1
|
±15
|
20 – 30
|
±40
|
2
|
±30
|
30
|
±10
|
3 – 5
|
lebih 40
|
30 – 45
|
±2-5
|
Takehiko Tamaki, 1977
Tentu jumlah koi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi kolam.
Artinya jumlah tersebut bisa saja dikurangi Jika kondisi kolam tidak
memungkinkan, karena jumlah tersebut disusun untuk kolam-kolam dalam
kondisi baik.
|
|
Contoh Kolam Ikan Koi:

Kolam koi Milik Irsan, Yogyakarta

Kolam bejoslamet KUTOARJO

|
0 komentar:
Posting Komentar